
Jakarta - Mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, disebut-sebut akan menukangi Timnas Korea Selatan U-17 di ajang Kualifikasi Piala Asia U-23 2026.
Menariknya, kualifikasi rencananya akan berlangsung di Sidoarjo, Jawa Timur, pada 3-9 September 2025, di mana Timnas Indonesia U-23 bertindak sebagai tuan rumah.
Dibagi dalam 11 grup, kualifikasi akan diikuti 44 negara. Nah, menariknya lagi, Indonesia dan Korea Selatan berada dalam satu grup, yakni Grup J, bersama dua negara lainnya, Laos serta Macau.
Shin Tae-yong, lewat kanal YouTube JekPot belum lama ini mengaku mendapat tugas dari Chung Mong-gyu yang tak lain adalah Presiden Federasi Sepak Bola Korea Selatan (KFA).
"Saya mungkin akan pergi ke sana sebagai manajer umum Korea Selatan U-23. Saya diberitahu oleh presiden untuk pergi sebagai manajer umum," kata STY.
Bek andalan Timnas Indonesia, Kevin Diks, mengungkap alasan yang ia sampaikan ke Borussia Monchengladbach hingga membuatnya dipercaya sebagai salah satu pemain penting di klub Bundesliga tersebut.
Momen Sarat Emosi

Kembali ke Indonesia jelas menjadi momen sarat emosi bagi Shin Tae-yong. Selama lima tahun, terhitung sejak Januari 2020 sebelum akhirnya didepak pada Januari 2025, juru taktik berusia 54 tahun itu merupakan pelatih Timnas Indonesia, termasuk U-23.
Di tangan STY, tak sedikit yang memuji kinerjanya, walau selama masa tugasnya tak sebiji pun trofi yang ia persembahkan bagi rakyat Indonesia.
Namun, kesuksesannya membawa Timnas Indonesia U-23 ke semifinal Piala Asia 2024 merupakan sejarah yang belum pernah diraih Garuda Muda.
STY juga dipuja setinggi karena punya andil besar di balik kesuksesan Skuad Garuda melaju ke putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia, walau akhirnya dipecat dan digantikan pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.
Rindu, Cinta, dan Dendam?

Pencapaian yang tak kalah mengangumkan, STY berani potong 'satu generasi' yang membuat banyak pemain-pemain muda menghiasi skuadnya.
Talenta-talenta lokal berbakat seperti Ernando Ari, Witan Sulaeman, Rizky Ridho, Egy Maulana Vikri, Argan Pratama, Muhammad Ferrari, dan Asnawi Mangkualam merupkan segelintir pemain muda lokal yang menjelma menjadi kekuatan Indonesia, baik di timnas senior maupun U-23.
Mantan pelatih Timnas Korsel di Piala Dunia 2018 itu juga dipuji lantaran mampu memadukan Rizky Ridho cs. dengan pemain-pemain naturalisasi yang membanjiri timnas dalam dua tahun terakhir kepemimpinannya.
Dalam waktu dekat, mungkin STY akan kembali ke Indonesia dan kali ini, sebagai musuh. Ia akan memimpin para pemain Taegeuk Warriors menghadapi Timnas Indonesia U-23 yang kini ditukangi Gerald Vanenburg.
Rindu, cinta, dan dendam akan berkecamuk menjadi satu di hati STY. Kepergiannya dari Indonesia jelas sangat tak mengenakkan: dipecat.
Berbalik Jadi Lawan

Biar bagaimana pun, kelahiran 11 Oktober 1970 yang kini melatih Ulsan HD FC, tak bisa lepas dari sejarah kebangkitan sepak bola Indonesia. Itulah mengapa, tatkala ia didepak, tak sedikit pemujanya di Indonesia yang ikut marah.
Namun, di sepak bola, sejarah tetaplah sejarah, meski terkadang tak mengenakkan. Dengan kata lain, Indonesia yang dulu sangat dicintai STY, kini berbalik jadi lawan.
Ia punya tanggung jawab besar membawa negaranya, Korea Selatan, melaju ke putaran final Piala Asia U-23 2026 yang berdasarkan jadwal akan mentas di Arab Saudi pada Januari 2026. Satu di antara syarat awalnya adalah dengan mengalahkan Indonesia, yang dulu pernah ia latih.