Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Kemenpora, PSSI, dan SKF Lepas Papua Football Academy serta 2 Tim yang Mewakili Indonesia untuk Gothia Cup 2025

Kemenpora, PSSI, dan SKF Lepas Papua Football Academy serta 2 Tim yang Mewakili Indonesia untuk Gothia Cup 2025

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-07-11 22:30:02
Dilihat:5 Pujian
Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PSSI, dan SKF Indonesia melepas tiga tim yang mewakili Indonesia untuk Gothia Cup 2025 pada 13-19 Juli 2025 di Swedia. (Bola.com/Dok.Istimewa).

Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), PSSI, dan SKF Indonesia melepas tiga tim yang mewakili Indonesia untuk Gothia Cup 2025 pada 13-19 Juli 2025 di Swedia.

Ketiga tim yang berangkat adalah SKF Indonesia Akademi Persib Cimahi (APC) U-13 Boys All Star, SKF Girls Team U-13 All-Star, dan Papua Football Academy (PFA) U-14 Boys. Masing-masing tim ialah hasil seleksi dari program Meet The World With SKF Road to Gothia Cup 2025.

APC U-13 adalah tim yang berhasil menjadi juara dalam rangkaian turnamen tersebut. Selain diperkuat para pemain APC, skuad ini juga dihuni oleh pemain-pemain terbaik hasil seleksi yang melibatkan lebih dari 250 tim dan 3.500 anak dari 75 kota di 10 provinsi.

PFA U-14 Boys menjadi tim putra pertama dari Papua yang tampil di Gothia Cup. PFA U-14 Boys merupakan hasil seleksi Papua Football Camp 2024 yang digelar oleh Papua Football Academy.

Sementara itu, SKF Girls Team U-13 All-Star menjadi tim putri pertama dari Indonesia yang akan berlaga di turnamen tersebut.

Tim ini terdiri dari pemain-pemain terbaik yang disaring dari turnamen antar-SD di Jakarta serta pencarian bakat di Bandung dan Tangerang.


Apresiasi Kemenpora

Technical Director Papua Football Academy (PFA), Wolfgang Pikal (tengah) bersama para pemain PFA yang akan bertanding di Gothia Cup 2025. Foto bersama ini berlangsung  dalam acara pendatanganan MoU antara SKF dan PT Freeport Indonesia di Hotel LangHam, Jakarta pada Senin (26/5/2025).

Total 60 orang yang terdiri dari pemain dan ofisial dilepas secara resmi oleh Kemenpora dan PSSI di Kantor Kemenpora, Jakarta Pusat, pada Jumat (11/7/2025).

Tenaga Ahli Kemenpora Bidang Diaspora dan Diplomasi Olahraga, Ratu Tisha Destria, mengapresiasi inisiatif dukungan untuk pengembangan sepak bola usia dini.

Ratu Tisha menganggap keterlibatan pihak swasta sangat penting dalam mendukung program pemerintah di bidang olahraga.

"Kami dari Kemenpora, seperti instruksi Pak Menpora, fokus pada pembinaan usia dini, terutama sepak bola yang menjadi olahraga terpopuler. Saya berharap ini jadi permulaan untuk membawa harum nama Indonesia di kancah dunia," ujar Ratu Tisha.

Gothia Cup 2025 menjadi edisi istimewa karena memperingati 50 tahun penyelenggaraan. Turnamen ini akan diikuti lebih dari 1.700 tim dari lebih 80 negara, menjadikannya satu di antara turnamen sepak bola usia muda terbesar di dunia.


Generasi Penerus

Project Director Meet The World With SKF Road to Gothia Cup 2025, Nita Nuriman, berharap para pemain muda Indonesia bisa memanfaatkan kesempatan ini untuk mengembangkan diri dan memperlihatkan kemampuan di tingkat internasional.

"Ini kesempatan emas bagi anak-anak Indonesia untuk menunjukkan bakat dan kemampuan di panggung dunia. Kami juga terus menumbuhkan nilai kemanusiaan melalui sepak bola," ungkap Nita.

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Teknik PSSI, Indra Sjafri, berpesan kepada seluruh pemain agar tetap menjunjung tinggi nilai-nilai positif selama mengikuti kompetisi di Swedia.

"Kalian adalah penerus putra-putri terbaik bangsa. Amalkan sikap positif seperti menghormati orang yang lebih tua. Tunjukkan kepada dunia bahwa kita bangga menjadi Indonesia," kata Indra Sjafri.


Persiapan Intensif

Ketiga tim sudah menjalani persiapan intensif. APC U-13 dan PFA U-14 telah menggelar program latihan rutin sejak penunjukan mereka sebagai wakil Indonesia. SKF Girls Team U-13 All-Star juga sudah memulai latihan sejak Mei 2025.

"Tim PFA sudah bersama-sama hampir satu tahun dan sudah melalui beberapa laga uji coba. Kami optimistis bisa meraih prestasi di sana," ucap Direktur PFA, Wolfgang Pikal.

Chandra Syahriar dari Cantrik ACL, pihak penyelenggara program di Indonesia, mengungkapkan rasa syukur atas terlaksananya seluruh rangkaian seleksi yang melahirkan tiga tim terbaik.

"Ini sangat positif untuk perkembangan sepak bola akar rumput Indonesia, baik putra maupun putri. Kami berharap program ini terus berjalan di masa mendatang," imbuh Chandra.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}