Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Sepak Terjang 6 Pemain Naturalisasi Non Timnas Indonesia yang Beredar di Liga 1: Masih Punya Ambisi Besar

Sepak Terjang 6 Pemain Naturalisasi Non Timnas Indonesia yang Beredar di Liga 1: Masih Punya Ambisi Besar

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-06-27 11:30:02
Dilihat:3 Pujian
Kapten Borneo FC, Diego Michiels berpose di depan fotografer setelah program wawancara Lebih Dekat di Hotel Gran Senyiur, Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (18/05/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Jakarta - Kabar sejumlah pemain naturalisasi di Timnas Indonesia akan merumput di Liga 1 2025/2026 semakin santer. Alasannya, pemain seperti Tom Haye, Jordi Amat, Rafael Struick, Justin Hubner, dan Shayne Pattynama kontraknya di klub lama sudah berakhir.

Jika itu benar terjadi, persaingan di Liga 1 bakal semakin ketat. Pemain naturalisasi sangat diminati oleh klub.

Buktinya, saat ini masih ada pemain naturalisasi yang pernah jadi bagian Timnas Indonesia masih eksis berkarier di Liga 1. Sebut saja pemain seperti Marc Klok, Ezra Walian, Diego Michiels, Victor Igbonefo hingga Fabiano Beltrame. Nama lainnya mulai turun kasta.

Beberapa tahun lalu, para pemain itu juga jadi pujaan publik sepak bola Tanah air. Meski era itu sudah lewat, mereka masih sanggup berkontribusi untuk tim masing-masing. Ada yang masih jadi pemain inti. Ada pula yang jadi pelapis dan menularkan pengalamannya kepada rekan-rekannya di klub.

Berikut para pemain naturalisasi non Timnas Indonesia yang masih beraksi di Liga 1

 

 


Marc Klok

Selebrasi gelandang Persib Bandung, Marc Klok setelah mencetak gol kedua timnya ke gawang Madura United pada laga leg kedua final Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 di Stadion Gelora Bangkalan, Madura, Jumat (31/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Pada musim 2024/2025, pemain kelahiran Belanda ini punya peran cukup penting bersama Persib Bandung. Dia turun dalam 28 pertandingan dan mencetak 1 gol serta 7 assist. Pada usia 32 tahun, sebenarnya Klok masih berhasrat membela Timnas Indonesia.

Hanya saja, di era pelatih Patrick Kluivert, dia belum dilirik. Klok sempat jadi dipanggil ketika Timnas Indonesia ditangani Shin Tae-yong. Perannya sebagai penyeimbang lini tengah sangat sentral.

Selain itu, dia jadi pelindung bagi rekan-rekannya. Ketika ada yang dikasari lawan, Klok yang akan membalasnya.

Musim depan, dia masih jadi bagian Persib. Kabarnya, dia dikontrak sampai 2027. Perlu diketahui, Klok identik dengan klub besar yang punya ambisi juara. Sebelumnya, dia pernah membela PSM Makassar, dan Persija Jakarta.

 

 


Ezra Walian

Ezra Walian mengaku kubu PSM takut dengan tendangan mautnya. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Striker yang satu ini, Ezra Walian, sempat digadang-gadang menjadi andalan lini depan Timnas Indonesia. Dia datang ketika masih bermain untuk Timnas Indonesia U-23.

Tapi, saat memilih bermain di Liga 1, sepertinya dia sulit beradaptasi, baik saat memperkuat PSM Makassar dan Persib Bandung. Ezra lebih banyak jadi pelapis.

Musim lalu, dia mulai dapat kepercayaan di Persik Kediri. Ezra bermain dalam 21 pertandingan. Namun, insting golnya belum terlalu tajam. Dia hanya mencetak dua gol.

Tapi, dari caranya bermain memang ada perubahan. Ezra beberapa kali ditugaskan bermain melebar. Dia tidak lagi jadi targetman, karena posisi striker utama jadi milik penyerang asing.

Sebenarnya, saat ini Ezra berada di usia emas, 27 tahun. Sangat disayangkan jika dia belum bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya musim depan. Padahal, dia sempat ditempa di tim muda Ajax dan gabung dengan tim senior Almere City, Belanda.

 

 


Victor Igbonefo

2. Victor Igbonefo - Mantan pemain Persib Bandung ini menjadi pilihan Simon McMenemy dalam menjaga lini pertahanan Timnas Indonesia. Tubuh yang kekar dan fisik yang kuat diharapkan bisa menjadi momok bagi penyerang lawan. (Bola.com/M Iqbal Ichsan)

Bisa dibilang bek kelahiran Nigeria ini, Victor Igbonefo, sudah menuju pengujung karier. Namun, di usia 39 tahun dia masih jadi bagian tim juara Liga 1, Persib Bandung.

Musim depan dia mencari petualangan baru. Igbonefo sudah resmi berpisah dengan Persib.

Untuk ukuran trofi juara, Igbonefo bisa dibilang pemain naturalisasi tersukses. Ia sudah merasakan lima gelar juara di kompetisi tertinggi Indonesia. Namun, dia mulai jarang dapat kesempatan bermain. Musim lalu, Igbonefo hanya turun dalam 7 pertandingan.

Tapi, perannya lebih banyak di luar lapangan. Dia sering membakar semangat rekan-rekannya saat berada di ruang ganti. Maklum, dia merupakan salah satu kapten dari Persib.

Perlu diketahui, Igbonefo juga akrab dengan klub besar Indonesia. Sebelumnya, dia pernah bermain untuk Persipura Jayapurua, Pelita Jaya dan Arema FC.

 

 


Fabiano Beltrame

Bek senior Fabiano Rosa Beltrame jadi palang pintu kukuh pertahanan PSBS yang sulit ditembus Malut United. (Bola.com/Gatot Sumitro)

Usianya kini sudah 42 tahun. Tetapi, Fabiano masih bisa berkontribusi besar bersama PSBS Biak musim lalu. Dia bermain dalam 26 pertandingan dan membuat satu gol. Ini catatan luar biasa untuk bek gaek.

Saat ini, Fabiano masih tercatat sebagai pemain PSBS. Bisa jadi dia jadi pemain naturalisasi tertua di Liga 1 musim depan.

Pasang surut sudah dialami bek kelahiran Brasil ini. Dia sempat turun kasta ke Liga 2 ketika bermain untuk Persis Solo. Sebelum itu, dia sempat mengalami cedera ketika membela Persib Bandung di musim 2019, sehingga kehilangan tempat di skuat utama.

Dia seperti harus memulai kariernya kembali di usia senja ketika membela PSS Sleman dan Persis Solo. Tidak sedikit yang menganggap kemampuannya sudah habis. Tapi, Fabiano membuktikan jika dia masih bisa bersaing di kasta tertinggi hingga saat ini.

 

 


Diego Michiels

Pemain Borneo FC, Diego Michiels jelang dimulainya laga leg kedua semifinal Championship Series BRI Liga 1 2023/2024 menghadapi Madura United di Stadion Batakan, Balikpapan, Kalimantan Timur, Minggu (19/5/2024). (Bola.com/Bagaskara Lazuardi)

Diego Michiels adalah pemain yang sangat setia bersama Borneo FC. Total sudah 9 tahun dia bermain untuk tim asal Samarinda tersebut. Meski sempat pindah ke Arema FC musim 2022, hati Diego masih tertinggal di Borneo.

Hanya saja, kemampuannya sudah terbilang menurun. Musim lalu, Diego turun dalam 11 pertandingan bersama Borneo FC.

Namun demikian, dia merupakan kapten sesungguhnya tim berjuluk Pesut Etam. Dia yang bertugas menyatukan tim. Musim depan, tampaknya dia masih berada di Borneo FC. Meski kesempatan bermain diprediksi tetap minim, dia masih jadi kepercayaan dari manajemen klub.

Di awal kariernya, Diego merupakan sosok temperamental yang kerap berpindah klub. Dia pernah bermain untuk Pelita Jaya, Mitra Kukar, Sriwijaya FC dan akhirnya menemukan kenyamanan di Borneo FC.

 

 


Ilija Spasojevic

Ilija Spasojevic, Bhayangkara FC di Liga 2. (Bola.com/Liga Indonesia Baru)

Striker kelahiran Montenegro ini kembali ke Liga 1 musim depan bersama Bhayangkara FC. Musim lalu, dia berjuang bersama The Guardian sejak di Liga 2. Di usia 37 tahun, Spasojevic ingin membuktikan dirinya belum habis.

Sebelumnya, striker yang akrab disapa Spaso ini sempat enam tahun membela Bali United. Namun, kini dia terpanggil kembali membela Bhayangkara FC, tim yang pernah dibelanya pada musim 2017.

Spaso merupakan striker sarat pengalaman. Dia bukan tipikal penyerang cepat, tetapi punya ketenangan saat melakukan penyelesaian akhir.

Buktinya, Spaso sempat jadi andalan PSM Makassar, Mitra Kukar hingga Persib Bandung. Dia tiga kali merasakan gelar juara Liga 1 dan sekali menjadi top skorer di musim 2021/2022.   

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}