Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Dipimpin Ismed Sofyan, Persma 1960 Lanching Tim dengan Menggelar Laga Seru Melibatkan Persija Glory

Dipimpin Ismed Sofyan, Persma 1960 Lanching Tim dengan Menggelar Laga Seru Melibatkan Persija Glory

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-11-13 16:30:01
Dilihat:0 Pujian
Acara launching Persma 1960 digelar di Lapangan KONI Sario Manado, Rabu (12/11/2025), dan dihadiri ribuan warga yang rindu melihat klub kebanggaan mereka kembali beraksi. (Dok. Ofisial Persma 1960)

Jakarta - Kabar menggembirakan datang dari Manado. Klub legendaris Persma 1960 akhirnya resmi bangkit setelah sekian lama vakum dari kancah sepak bola nasional. Momentum kebangkitan ini terasa istimewa, karena klub berjuluk Badai Biru itu pernah menjadi simbol kejayaan sepak bola di Bumi Nyiur Melambai.

Acara launching Persma 1960 digelar di Lapangan KONI Sario Manado, Rabu (12/11/2025), dan dihadiri ribuan warga yang rindu melihat klub kebanggaan mereka kembali beraksi. Dukungan penuh juga datang dari tokoh penting daerah, menandakan bahwa kebangkitan Persma bukan sekadar seremoni, tetapi tekad bersama untuk menghidupkan kembali semangat olahraga di Sulawesi Utara.

Hadir dalam acara tersebut Gubernur Sulawesi Utara, Mayjen TNI (Purn) Yulius Selvanus Komaling (YSK), bersama unsur Forkopimda Provinsi Sulawesi Utara serta jajaran Pemerintah Kota Manado. Antusiasme tinggi masyarakat memperlihatkan bahwa semangat sepak bola di Manado masih membara.

“Launching Persma 1960 menjadi momentum untuk membangkitkan kembali semangat olahraga dan kebersamaan masyarakat Sulut, khususnya generasi muda pencinta sepak bola,” kata Gubernur YSK.

 


Momen Bersejarah, Legenda Turun ke Lapangan

Acara launching Persma 1960 digelar di Lapangan KONI Sario Manado, Rabu (12/11/2025), dan dihadiri ribuan warga yang rindu melihat klub kebanggaan mereka kembali beraksi. (Dok. Ofisial Persma 1960)

Kebangkitan Persma 1960 dirayakan lewat laga persahabatan antara Persma All Star vs Persija Glory. Kedua tim menurunkan sederet nama besar yang pernah mewarnai sepak bola Indonesia. Di kubu Persija Glory ada Peri Sandria, Firman Utina, dan Ismed Sofyan. Sementara Persma All Star diperkuat legenda seperti Allen Mandey, Stenly Mamuaya, dan Johan Heideymans.

“Kita berharap hari ini menjadi awal kebangkitan persepakbolaan di Manado. Dengan semangat hari ini, dipancing oleh para senior di Persma 1960 All Star dan Persija Glory, aura ini akan tersalurkan dan mengalir untuk anak-anak kita maju melesat sampai ke Liga 1,” ujar Gubernur YSK penuh semangat disambut tepuk tangan penonton.

 


Antusiasme Warga, Tiket Gratis untuk Semua

Acara launching Persma 1960 digelar di Lapangan KONI Sario Manado, Rabu (12/11/2025), dan dihadiri ribuan warga yang rindu melihat klub kebanggaan mereka kembali beraksi. (Dok. Ofisial Persma 1960)

Sebagai bentuk kedekatan dengan masyarakat, panitia memberikan tiket gratis untuk laga ini. Sejak siang hari, ribuan warga sudah memadati Lapangan KONI Sario Manado. Podium penonton penuh sesak, sementara antrean panjang terlihat di pintu masuk.

“Kami sangat menghargai antusiasme yang luar biasa ini. Dukungan masyarakat menjadi bukti bahwa semangat sepak bola di Sulawesi Utara masih kuat. Melalui laga ini, kami ingin memberikan hiburan sekaligus membangkitkan kembali kejayaan sepak bola daerah,” kata Harvani Boki, Presiden Direktur Persma 1960.

Menurut Harvani, laga ini bukan hanya nostalgia, tapi ajang mempererat kebersamaan dan menumbuhkan kembali semangat generasi muda terhadap sepak bola.“Kehadiran para legenda di lapangan diharapkan dapat menjadi motivasi bagi anak-anak muda Sulut untuk terus berprestasi. Kami ingin momentum ini menjadi titik awal kebangkitan sepak bola Manado,” katanya.

 


Laga Seru Penuh Gol dan Nostalgia

Pertandingan berjalan cepat sejak awal. Peri Sandria tampil menggila dengan dua gol di babak pertama untuk membawa Persija Glory unggul 2-1, sementara gol balasan Persma dicetak Frangky Rais.

Babak kedua makin panas. Persija Glory menambah keunggulan lewat Budiman Yunus, sebelum Peri Sandria melengkapi hattrick-nya lewat penalti. Persma All Star sempat mengejar lewat gol Arifin Adrian dan Herry Rosit, tapi skor akhir tetap 4-3 untuk Persija Glory.

Meski kalah tipis, semangat Persma 1960 di laga ini membuktikan bahwa klub legendaris itu belum padam. Dukungan publik, pemain legenda, hingga pemerintah daerah menjadi sinyal kuat bahwa kebangkitan Badai Biru tinggal menunggu waktu.

“Saya yakin manajemen Persma 1960 yang sekarang mampu membawa sepak bola Sulut berkembang dan maju ke depannya. Dengan kerja sama yang solid dan semangat membangun daerah lewat olahraga, Persma bisa kembali menjadi kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara,” ujar Gubernur YSK menutup dengan optimisme tinggi.

 


Tidak Main-Main

Gairah kebangkitan Persma 1960 semakin membara dengan bergabungnya Ismed Sofyan, legenda Persija Jakarta. Dengan pengalaman panjang sebagai pemain, pelatih, direktur klub Liga 3, dan pencari bakat, Ismed dipercaya membantu Persma kembali bersaing di level tertinggi.

"Kami tidak main-main. Persma 1960 akan dikelola secara profesional, tanpa menggunakan APBN maupun APBD. Semua murni dari sistem profesional dan dukungan pihak swasta," kata Ismedy.

"Syukur juga Pak Gubernur Yulius Selvanus Komaling sangat mendukung penuh bersama semua elemen. Ini langkah baik untuk sepak bola Manado," tambahnya.

Ismed menilai momentum ini sangat penting untuk melahirkan kembali talenta sepak bola asal Manado dan Sulawesi Utara yang dulu sempat berjaya.

"Sejarah sepak bola Manado itu besar. Kita dulu punya pemain-pemain nasional, seperti Firman Utina, Francis Wewengkang, Stanley Mamuaya, dan Adrian Rippitoy. Ini harus menjadi inspirasi bagi generasi muda," ujarnya.

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}