Kerjasama Bisnis TG:@LIUO9527
Posisi saat ini: Rumah / Pesan / Drama Fuad Sule: Persis Pasti Dirugikan, Madura United Dapat Poin?

Drama Fuad Sule: Persis Pasti Dirugikan, Madura United Dapat Poin?

Penulis:Wartawan Olahraga Tanggal:2025-08-18 16:30:01
Dilihat:5 Pujian
Fuad Sule, gelandang jebolan kasta tertinggi Liga Irlandia, menjadi tenaga baru bagi Persis Solo di BRI Super League 2025/2026. (Dok. Persis)

Jakarta - Belum genap dua pekan kompetisi BRI Super League musim 2025/2026 berlansung, kabar menggemparkan harus diterima publik sepak bola Indonesia.

Kabar menggemparkan itu datang dari salah satu klub kontestan BRI Super League, Persis Solo, yang melibatkan salah satu pemainnya, yakni Fuad Sule.

Ada surat notifikasi yang datang dari FIFA kepada PSSI mengenai status sanksi yang seharusnya tengah dijalani oleh sang pemain.

Akar masalah sanksi Fuad Sule berasal dari insiden perkelahian yang terjadi pada pertandingan terakhirnya bersama Glentoran FC melawan Larne FC di Irlandia pada April 2025.

Dalam pertandingan yang berakhir imbang tanpa gol tersebut, terjadi keributan pasca-laga yang melibatkan pemain dari kedua tim.

Akibat perannya dalam insiden tersebut, Fuad Sule dijatuhi larangan bermain sebanyak sembilan pertandingan oleh Federasi Sepak Bola Irlandia, dan sanksi ini kemudian diakui serta diberlakukan oleh FIFA.

Hal ini secara otomatis membuat penampilannya di lapangan, khususnya saat melawan Madura United pada pekan pertama BRI Super League, menjadi ilegal dan melanggar regulasi yang ditetapkan federasi sepak bola dunia tersebut.

 

Pukulan bagi Persis, Bisa Menguntungkan Madura United

Duel Madura United kontra Persis Solo dalam laga pekan pertama BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Madura Ratu Pamellingan, Pamekasan (9/8/2025). (Bola.com/Wahyu Pratama)

 

Sanksi ini jelas akan menjadi pukulan telak bagi Persis Solo yang sedang berjuang keras untuk meraih prestasi di kasta tertinggi sepak bola Indonesia.

Kehadiran Fuad Sule yang tampil penuh dan bahkan berkontribusi dalam kemenangan 2-1 Persis Solo atas Madura United  ada pekan pertama, kini menjadi bumerang.

Tak kalah penting untuk disoroti adalah kerugian yang dialami oleh Madura United. Sebagai lawan Persis Solo saat itu, Madura United tentu layak merasa dirugikan dengan adanya kasus ini.

Pertandingan yang seharusnya berakhir dengan hasil yang sah, kini tercoreng keberadaan pemain ilegal di kubu lawan. Namun, jika hasil pertandingan yang melibatkan Fuad Sule dianulir atau dihitung ulang, maka Madura United berpotensi mendapatkan keuntungan.

Misal, jika pertandingan awal berakhir dengan kekalahan 1-2 bagi Madura United, bisa saja mereka mendapat kemenangan 3-0 karena pelanggaran regulasi tersebut.


Dasar Aturan

Dalam regulasi BRI Super League, pada Bab III soal pemain dan ofisal, pasal 10 ayat 4 terulis bahwa klub dan pemain yang terbukti melakukan pelanggaran terhadap penggunaan pemain tidak sah akan dijatuhi sanksi sebagaimana diatur dalam Kode Disiplin PSSI.

Pasal 56 ayat 2 Kode Disiplin PSSI mengatur sanksi terhadap tim yang memainkan pemain dengan status tidak sah. Sanksi tersebut berupa kekalahan dengan pemotongan poin (forfeit) dan denda minimal Rp 90.000.000.

Kasus Fuad Sule menjadi contoh bagaimana pemain yang tidak memenuhi persyaratan, dalam hal ini sanksi dari klub sebelumnya, dapat mengakibatkan timnya mendapatkan sanksi.

Untuk Persis Solo, ini momen untuk berbenah dan memastikan kejadian serupa tidak terulang di masa depan. Manajemen harus lebih teliti dalam proses due diligence terhadap pemain yang akan didatangkan.

Sedangkan bagi Madura United, mereka berhak menuntut keadilan dan berharap FIFA dan PSSI dapat mengambil keputusan yang seadil-adilnya demi menjaga sportivitas dan profesionalisme dalam dunia sepak bola Indonesia.


Pihak yang Bertanggung Jawab

 

Dalam kasus Fuad Sule yang bermain untuk Persis Solo melawan Madura United padahal ia sedang disanksi, ada beberapa pihak yang memiliki tanggung jawab:

1. Persis Solo (Klub):

Klub memiliki tanggung jawab penuh untuk memastikan legalitas dan status kelayakan setiap pemain yang mereka rekrut dan turunkan dalam pertandingan.

Ini termasuk melakukan due diligence atau pemeriksaan menyeluruh terhadap riwayat pemain, termasuk potensi sanksi dari federasi sebelumnya atau FIFA.

Peter de Roo, pelatih Persis Solo, menyatakan bahwa klub menerima surat dari FIFA pada pekan yang sama dengan laga di mana Fuad Sule bermasalah dengan sanksi dari Irlandia.

Meskipun de Roo menyebut "investigasi yang kita tidak sadari soal itu," fakta bahwa klub telah menerima pemberitahuan dari FIFA menunjukkan adanya kelalaian dalam proses verifikasi awal sebelum pemain diturunkan.

Meskipun Persis Solo telah berkoordinasi dengan PSSI setelah menerima surat FIFA, mereka tetap bertanggung jawab atas keputusan untuk memainkan Fuad Sule di pekan pertama.

2.Fuad Sule (Pemain):

Fuad Sule memiliki tanggung jawab untuk mengungkapkan sepenuhnya statusnya, termasuk sanksi yang sedang ia jalani, kepada klub barunya, dalam hal ini Persis Solo, sebelum menandatangani kontrak atau bermain.

Kegagalan untuk mengungkapkan informasi penting ini bisa menjadi pelanggaran kontrak atau etika profesional.

3.PSSI (Federasi):

PSSI sebagai federasi sepak bola Indonesia memiliki peran dalam mengawasi pendaftaran dan kelayakan pemain di liga domestik. PSSI menerima surat dari FIFA terkait status Fuad Sule dan meneruskannya ke Persis Solo.

Meskipun PSSI meneruskan informasi dari FIFA, pertanyaan mungkin muncul tentang seberapa cepat dan efektif sistem PSSI dalam memverifikasi status pemain yang masuk ke liga, terutama pemain asing, untuk mencegah insiden seperti ini terjadi sejak awal.


Semua Harus Bertanggung Jawab

Kesimpulannya adalah meskipun Fuad Sule memiliki tanggung jawab pribadi untuk mengungkapkan statusnya, tanggung jawab terbesar berada pada Persis Solo sebagai klub.

Klub memiliki kewajiban hukum dan regulasi untuk memastikan bahwa semua pemain yang mereka turunkan dalam pertandingan adalah sah dan memenuhi persyaratan yang ditetapkan oleh FIFA dan federasi nasional, dalam hal ini PSSI.

Kegagalan Persis Solo dalam hal ini yang menyebabkan kerugian bagi Madura United dan kemungkinan sanksi bagi klub itu sendiri. PSSI juga memiliki peran dalam sistem pengawasan yang harus berjalan efektif.


Persaingan di BRI Super League

Komentar

Kirim komentar
Galat kode pemeriksaan, silakan masukkan kembali
avatar

{{ nickname }}

{{ comment.created_at }}

{{ comment.content }}

IP: {{ comment.ip_addr }}
{{ comment.likes }}