
Jakarta - Timnas Indonesia akan menghadapi tantangan berat di putaran keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Namun, Jay Idzes dan kawan-kawan diingatkan untuk tak gentar menghadapi tim-tim Timur Tengah pada putaran keempat nanti.
Berdasarkan jadwal, putaran keempat akan berlangsung di Qatar dan Arab Saudi sebagai tuan rumah pada 8-14 Oktober 2025.
Selain Indonesia, Qatar, dan Arab Saudi tiga negara Asia lainnya yang juga bakal berjibaku di putaran keempat adalah Uni Emirat Arab, Irak, serta Oman. Keenam negara ini akan dibagi menjadi dua grup.
Hanya masing-masing juara grup dari putaran keempat yang berhak lolos ke Piala Dunia 2026. Tim besutan Patrick Kluivert diharapkan bisa mengamankan satu tiket, meski untuk merealisasikannya tak semudah membalikkan telapak tangan.
Legenda Timnas Indonesia, Hermansyah, ikut memberikan dukungan kepada Jay Idzes dan kawan-kawan.
Timnas Indonesia Putri tengah menjalani latihan intensif sebagai persiapan menjadi tuan rumah Grup D Kualifikasi Piala Asia 2026. Target mereka jelas: menjuarai grup demi lolos ke putaran final di Australia.
Harus Percaya Diri

Dukungan tersebut dilontarkan Hermansyah kala menjadi narasumber di kanal YouTube Bicara Bola belum lama ini.
Menurut salah satu kiper terbaik Indonesia kelahiran Sukabumi, Jawa Barat, 61 tahun silam itu, Timnas Indonesia tak perlu cemas menghadapi tim-tim Timur Tengah.
Hermansyah membuktika ketika masih menjadi pemain Timnas Indonesia, ia dan teman-temannya pernah mengalahkan Arab Saudi.
"Saya tidak khawatir apabila kita menghadapi tim-tim dari Timur Tengah. Ketika masih bermain, saya pernah menang lawan Arab Saudi dan tim-tim Timur Tengah lainnya. Artinya, kita punya rekor yang tidak terlalu buruk melawan tim Timur Tengah," kata Hermansyah.
Sepak Bola Bukan Matematika

Dengan persiapan tiga bulan dan kekompakan tim yang sudah terbentuk ditambah lagi dukungan dari berbagai elemen, Timnas Indonesia dinilai seharusnya bisa berprestasi di putaran keempat.
"Kita selalu optimistis. Di sepak bola selalu ada kata optimistis karena sepak bola itu realita. Artinya sepak bola bukan seperti matematika," kata Hermansyah.
"Jadi kita harus tetap optimis apalagi yang dihadapi tim-tim Timur Tengah. Karena kalau yang dihadapi tim Asia Timur sepertinya berat. Tapi ini Timur Tengah sepertinya kita bisalah," kata eks pelatih kiper Persikabo 1973.