
Malang - Arema FC baru saja meresmikan perekrutan dua pemain asing, Kamis (26/6/2025), bersamaan dengan kedatangan pelatih anyar, Marcos Sena.
Yang menarik pertahian, kedua pemain itu berasal dari kasta ketiga kompetisi di negaranya, Brasil.
Paulinho bermain di Brusque Futebal Clube, sedangkan Valdeci membela Itabaiana. Dua pemian ini berposisi sebagai winger dan gelandang serang. Artinya, keduanya didatangkan untuk memperkuat daya dobrak Singo Edan.
Hanya saja, yang jadi pertanyaan, kenapa manajemen Arema mengambil pemain dari kasta ketiga di Brasil. Kenapa tidak dari kasta yang lebih tinggi atau pemain yang pernah merumput di Liga 1?
Menurut manajemen Arema FC, ada dua faktor penyebabnya.
“Pemain asing di Indonesia yang punya kemampuan bagus sudah punya klub. Kedua, mereka direkomendasikan oleh pelatih. Dan sesuai dengan karakter yang kita inginkan,” kata General Manager Arema, Yusrinal Fitriandi.
Timnas Indonesia Putri tengah menjalani latihan intensif sebagai persiapan menjadi tuan rumah Grup D Kualifikasi Piala Asia 2026. Target mereka jelas: menjuarai grup demi lolos ke putaran final di Australia.
Nilai Kontrak Lebih Murah

Terkait nilai kontrak juga jadi pertimbangan lain. Pemain dari kasta ketiga di Brasil tentu kontraknya lebih rendah ketimbang pemain asing yang sudah bermain di Indonesia. Arema yakin bisa mengorbitkan pemain asing seperti musim sebelumnya.
“Kami berkaca juga dari keberhasilan merekrut pemain asing yang masih fresh,” jelas pria yang akrab disapa Inal tersebut.
Sebelumnya, Arema berhasil menaikan pamor Carlos Fortes, Adilson Maringa, Gustavo Almeida hingga yang terakhir Wiliam Marcilio. Para pemain tersebut didatangkan dengan kontrak yang tidak terlalu tinggi. Tapi akhirnya jadi pemain asing papan atas di Indonesia.
Lantas bagaimana dengan peluang Paulinho dan Valdeci? Keduanya punya modal teknik tinggi saat mengolah bola. Itu terlihat dalam video yang beredar di youtube. Paulinho beroperasi di sektor sayap. Selain lihai melewati lawan, dia punya finishing touch yang bagus. Hal yang sama juga dimiliki Valdeci.
Bedanya, Paulinho punya pengalaman lebih mentereng. Meski terakhir bermain di kasta ketiga, dia pernah mencicipi kompetisi kasta tertinggi Brasil. Dia pernah bermain untuk Gremio di 2013. Terakhir dia merasakan kasta tertinggi saat membela Juventude di 2022.
Usia Jadi Pertanyaan
Hanya saja, ada satu hal yang kini jadi pertanyaan. Usia dua pemain asing itu sudah kepala tiga, artinya tidak muda lagi. Dikhawatirkan masa keemasan mereka sudah berlalu. Beda dengan perekrutan pemain musim lalu, Arema mendatangkan pemain yang usianya di bawah 30 tahun.
Namun, manajemen Arema yakin dua rekrutan asing ini bisa on fire di Liga 1. Selain punya pengalaman, secara stamina juga masih terjaga. Di awal Juni, mereka masih bermain di kompetisi kasta ketiga Brasil. Tinggal bagaimana mereka beradaptasi dengan sepak bola Indonesia.
Setelah dua pemain asing tersebut, Arema masih punya dua rekrutan asing baru. Keduanya juga berasal dari Brasil.
“Masih ada dua lagi pemain asing yang akan datang. Posisinya stoper dan gelandang bertahan. Salah satunya pernah main di Indonesia,” jelas Inal. Dalam waktu dekat, dua pemain asing baru itu akan bergabung dalam sesi latihan Arema di Malang.