Kediri - Seharusnya Persik Kediri lebih percaya diri saat menjamu Persebaya Surabaya pada laga boyongan pekan kke-12 BRI Super League 2025/2026 di Stadion Gelora Joko Samudro Gresik, Jumat (7-11-2025) malam WIB.
Kuncinya, Ezra Walian dkk. harus mampu menepis memori buruk saat dikalahkan Madura United 1-2 di stadion sama pada pekan kedua musim ini.
Kendati tim asuhan Ong Kim Swee jadi musafir di partai ini, para pemain dipastikan tak akan berjuang sendirian karena Persikmania pasti sangat antusias menyuntik spirit di Derbi Jatim ini.
Kedua tim yang berada di papan tengah klasemen jadi bumbu sengitnya pertandingan nanti.
Persebaya boleh sedikit lega karena berada di urutan kesembilan dengan 14 poin sedangkan Persik yang dua setrip di bawah masih mengoleksi sebelas poin.
Sejatinya performa Persik dan Persebaya masih belum stabil. Dua laga terakhir, Persik hanya imbang dengan PSM 1-1 dan kalah 1-2 dari PSIM. Psikologis pemain Persebaya lebih bagus setelah imbang tanpa gol melawan PSBS dan menundukkan Persis 2-1.
Namun, Persik punya modal apik dari hasil dua kali uji coba pramusim kontra Persebaya dengan skor 1-0 dan 2-2.
Laga ini juga sangat menarik karena akan terjadi pamer aksi kombinasi pemain dari berbagai negeri.
Pemain lokal Persik berkolaborasi dengan deretan Eropa Barat dan Amerika Latin. Persebaya sangat kental dengan aroma Eropa Timur dan Amerika Latin. Lantas, kekuatan siapa paling unggul? Yuk, kita kupas antarlini Persik dan Persebaya, berikut ini.
Pelatih Timnas Indonesia U-17, Nova Arianto, menjelaskan alasan striker kelahiran Norwegia, Nicholas Indra Mjosund, dan beberapa pemain diaspora gagal memperkuat Garuda Muda di Piala Dunia U-17 2025.
Kapasitas Ernando Ari
Kualitas kiper nomor satu Persebaya ini tak perlu diragukan lagi. Ernando Ari tak hanya sosok utama di bawah mistar Persebaya, tetapi juga berlabel Timnas Indonesia.
Kiper berusia 23 tahun ini punya refleks sangat cepat membaca arah bola ke gawangnya. Kelebihan ini sering membuat Ernando Ari tampil akrobatik di permainan.
Pelatih Ong Kim Swee perlu mempertimbangkan kesiapan Leo Navacchio. Kiper berpaspor Brasil ini belum mencapai peak performance usai pulih dari cedera lutut.
Jika dengan berbagai perhitungan, kiper muda Husna Al Malik perlu ditampilkan lagi. Pasalnya, pemain berusia 21 tahun tampil bagus saat menggantikan peran Leo Navacchio yang absen cedera.
Lucas Gama On Fire
Lucas Gama tampil luar biasa ketika Persik dibekuk PSIM. Meski kalah, bek asal Brasil yang kali pertama tampil penuh ini, beberapa kali sukses menggagalkan upaya lawan menjebol gawang Persik.
Dengan absennya dua bek kanan, Novri Setiawan dan Henhen Herdiana. akibat kartu merah, Ong Kim Swee harus mempatenkan Lucas Gama dengan Khurshidbek Mukhtarov. Sementara bek kanan bisa ditempati Kilo Carneiro.
Kombinasi ini diprediksi bakal tak kalah solid dari benteng Persebaya yang biasa mengandalkan Dimme Dimov dan Rachmat Irianto. Comeback putra almarhum Bejo Sugiantoro ini sangat impresif.
Mental Rachmat Irianto sangat kuat. Dua telah pulih dari berbagai ujian cedera dan meninggalnya sang ayah, Bejo Sugiantoro. Bahkan Rian, panggilan akrab Rachmat Irianto, kini lebih dewasa.
Lini Tengah Seimbang
Pertarungan lini tengah laga bakal sengit. Duet gelandang Eropa milik Persik, Telmo Castanheira-Imanol Garcia, akan langsung bentrokan dengan tandem Persebaya, Milos Raickovic dan Mihailo Perovic.
Empat pemain asing ini adalah jangkar sangat kukuh menjaga keseimbangan sektor vital kedua tim.
Namun, yang menarik, duo gelandang Persik cukup piawai bikin gol. Total empat gol disumbangkan Telmo Castanheira dan Imanol Garcia. Sementara Mihailo Perovic masih mencetak dua gol.
Winger dan Striker Tajam
Barisan penyerang Persik harus diwaspadai Persebaya. Ezra Walian dan Williams Lugo adalah otak serangan dari dua sayap. Ezra Walian sudah bikin dua gol dan empat assist, sedangkan Williams Lugo satu gol dua umpan matang.
Sebaliknya, Persik paham benar bagaimana kontribusi Francisco Rivera serta Bruno Moreira. Mobilitas dan skill tinggi jadi karakter yang melekat pada dua sosok ini.
Deretan pemain belakang Persik harus jeli dan sabar mengamati gerakan Rivera dan Bruno Moreira. Liukan mereka sangat berbahaya jika dekat gawang.